Pernahkah
kalian bertanya bagaimana pesawat terbang bias terbang diudara? Adakah sesuatu
yang salah dengan hukum
gravitasi Newton??? Bukankah semua benda yang bermassa yang tidak digantung
maupun nempel ditanah akan jatuh ketanah?
Setiap
komponen pesawat terbang, mulai dari rangka pesawat, penumpang, sampai dengan
bagasi dapat menambah berat pesawat. Gaya berat ini menyebabkan setiap benda
yang tidak menempel ditanah atau yang tidak ditahan akan slalu jatuh ketanah. Gaya
berat selau menarik segala ke pusat bumi.
Nah,,, kalau begitu pesawat harus ditahan supaya
tidak jatuh dong??
Pesawat bisa terbang karena ada momentum dari
dorongan horizontal mesin pesawat (Engine), kemudian dorongan engine tersebut
akan menimbulkan perbedaan kecepatan aliran udara dibawah dan diatas sayap
pesawat . Kecepatan udara diatas sayap akan lebih besar dari dibawah sayap di
karenakan jarak tempuh lapisan udara yang mengalir di atas sayap lebih besar
dari pada jarak tempuh di bawah sayap, waktu tempuh lapisan udara yang melalui
atas sayap dan di bawah sayap adalah sama .
Menurut hukum Bernoully ( http://www.e-dukasi.net ) , kecepatan
udara besar menimbulkan tekanan udara yang kecil . sehingga tekanan udara di
bawah sayap menjadi lebih besar dari sayap pesawat bagian atas. Sehingga akan
timbul gaya angkat (Lift) yang menjadikan pesawat itu bisa terbang, jadi gaya
yang menahan pesawat untuk tidak jatuh adalah gaya angkat (lift)
Ada beberapa bagian utama pesawat yang membuat
pesawat itu bisa terbang dengan sempurna,
diantaranya sbb;
diantaranya sbb;
(1).Badan pesawat ( Fuselage ) terdapat
didalamnya ; ruang kemudi (Cockpit) dan ruang penumpang (Passenger).
(2).Sayap (Wing), terdapat Aileron berfungsi untuk “Rolling” pesawat miring kiri – kanan dan Flap untuk menambah luas area sayap ( Coefficient Lift ) yang berguna untuk menambah gaya angkat pesawat.
(3).Ekor sayap (Horizontal Stabilazer), terdapat Elevator berfungsi
untuk “Pitching” nose UP – DOWN.(2).Sayap (Wing), terdapat Aileron berfungsi untuk “Rolling” pesawat miring kiri – kanan dan Flap untuk menambah luas area sayap ( Coefficient Lift ) yang berguna untuk menambah gaya angkat pesawat.
(4).Sirip tegak (Vertical Stabilizer), terdapat Rudder berfungsi untuk “Yawing” belok kiri – kanan.
(5).Mesin (Engine), berpungsi sebagai Thrust atau gaya dorong yang menghasilkan kecepatan pesawat.
(6).Roda Pesawat ( Landing Gear ),berfungsi untuk mendarat/ landing atau tinggal landas / Take-off.
Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang melalui sayap pesawat tersebut, berbeda dengan roket yang terangkat ke atas karena aksi-reaksi antara gas yang disemburkan roket dengan roket itu sendiri. Roket menyemburkan gas ke belakang (ke bawah), sebagai reaksinya gas mendorong roket ke atas. Jadi roket tetap dapat terangkat ke atas meskipun tidak ada udara, pesawat terbang tidak dapat terangkat jika tidak ada udara.Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam dari pada bagian depan, dan sisi bagian atas yang lebih melengkung dari pada sisi bagian bawahnya.
Tekanan pada sisi bagian atas pesawat (p2) lebih
kecil daripada sisi bagian bawah pesawat (p1) karena laju udara lebih besar.
Beda tekanan p1 – p2 menghasilkan gaya angkat sebesar: F1-F2 = (p1-p2)A ,
dengan A merupakan luas penampang total sayap
jika nilai p1 – p2 dari persamaan gaya angkat diperoleh ;
dengan ρ adalah massa jenis udara.
Pesawat dapat terangkat keatas jika gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat, jadi apakah suatu pesawat dapat atau tidak tergantung pada berat pesawat, kelajuan pesawat dan ukuran sayapnya. Makin besar kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara dan bertambah besar sehingga gaya angkat ( F1-F2 > mg ), Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan pilot ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara), maka kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat ( F1-F2 = mg ).
Pesawat dapat terangkat keatas jika gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat, jadi apakah suatu pesawat dapat atau tidak tergantung pada berat pesawat, kelajuan pesawat dan ukuran sayapnya. Makin besar kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara dan bertambah besar sehingga gaya angkat ( F1-F2 > mg ), Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan pilot ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara), maka kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat ( F1-F2 = mg ).
Pada dasarnya, ada empat buah gaya yang bekerja
pada sebuah pesawat terbang yang sedang mengangkasa.
(1).Berat pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.
(2).Gaya angkat yang disebabkan oleh bentuk pesawat.
(3).Gaya ke depan yang disebabkan oleh dorongan mesin / engine
(3).Gaya hambatan yang disebabkan oleh gesekan udara
(1).Berat pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.
(2).Gaya angkat yang disebabkan oleh bentuk pesawat.
(3).Gaya ke depan yang disebabkan oleh dorongan mesin / engine
(3).Gaya hambatan yang disebabkan oleh gesekan udara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar